Blogwalking jadi menyenangkan karena bisa jadi salah satu
interaksi sosial di dunia maya. Interaksinya tentu saja lewat kolom
komentar di blog yang didatangi. Satu komentar bisa berbalas dengan
komentar lain dan di sanalah interaksi terjadi.
Saya ingat, kala
itu ada beberapa blog yang masuk sebagai list blog favorit. Favorit
karena saya kunjungi setiap hari dan saya bisa berlama-lama di blog itu.
Interaksi juga sering terjadi di kolom komentar dan beberapa pemilik
blog itu kemudian jadi kawan akrab di dunia maya.
Itu jaman
ketika media sosial seperti Facebook dan Twitter belum lahir. Blog jadi
salah satu (atau mungkin satu-satunya) media sosial yang menghubungkan
banyak orang. Memang ada Friendster, tapi gemanya belum sekuat Facebook
beberapa tahun kemudian. Interaksi melalui blogwalking dan komentar itu juga jadi cikal bakal lahirnya beberapa komunitas blogger daerah.
Kemudian
datanglah Facebook dan menyusul kemudian Twitter. Dua media sosial itu
rupanya menggerus banyak kebiasaan para blogger jaman dulu. Keleluasaan
berinteraksi dan menumpahkan perasaan secara instan perlahan-lahan
membuat aktifitas ngeblog jadi agak membosankan dan tidak menarik lagi.
Untuk apa repot-repot login, add new post, mengetik, mencari foto,
menentukan kategori, tag dan kemudian menekan tombol publish kalau Anda
bisa melakukannya dengan cepat di aplikasi Facebook dan Twitter? Jadilah
curhatan-curhatan pendek dan personal itu menghilang dari blog karena
semua sudah tersalurkan di media sosial lain. Hanya tersisa blogger yang
benar-benar punya hasrat untuk ngeblog dan menganggap batasan karakter
di Twitter dan status Facebook menghalangi mereka untuk menumpahkan ide
atau opini.
Nah karena pola blogging dan media sosial sudah berubah maka salah satu tradisi seperti blogwalking juga ikut berubah. Dari lingkungan blogger terdekat, saya menemukan kalau tradisi blogwalking
ternyata perlahan-lahan sudah ditinggalkan. Waktu yang tidak sebanyak
dulu lagi jadi salah satu alasan di balik alasan sesungguhnya bahwa
hasrat untuk berinteraksi lewat blog sudah tergantikan oleh media sosial
lain. Perlahan-lahan jumlah komentar di blogpun makin menyusut, tidak
seperti dulu ketika blogwalking masih sering dijalani.
Tapi benarkah tradisi blogwalking dan meninggalkan komentar benar-benar sudah punah? Tentu saja tidak! Masih banyak blogger yang tetap melestarikan tradisi ini, blogwalking
ke blog teman untuk sekadar bertegur sapa dan bukan karena ingin
mencari sesuatu. Sekadar berkunjung, menyapa dan beruntung kalau memang
ada postingan yang dianggap berguna atau minimal menarik untuk dibaca.
Setahu
saya ada juga komunitas blogger yang anggotanya masih sangat rajin
untuk saling mengunjungi dan meninggalkan komentar. Di blog anggota
komunitas itu saya sering sekali menemukan jumlah komentar yang
jumlahnya belasan dan bahkan puluhan. Interaksi antara pengunjung dan
pemilik blogpun masih terasa hangat, bukti kalau mereka masih
melestarikan tradisi blogwalking dan meninggalkan komentar.
Mereka ini adalah orang-orang yang masih punya hasrat tinggi ngeblog,
masih menjadikan blog sebagai media utama untuk berinteraksi dengan
teman-teman di dunia maya.
Dunia blog saat ini memang sudah mulai
berbeda dengan masa 7 tahun lalu. Blog masih tetap ada, peminatnyapun
masih banyak. Hanya saja model interaksinya sedikit berbeda, tradisi blogwalking sudah tidak seramai dulu lagi.
budaya blogwalking tdk akan pernah hilang dan biasanya pesertanya adalah para blogger pemula :D dan jika sdh master biasanya mereka mulai undur diri dari blogwalking ;)
BalasHapussaya sendiri msh pemula jadi sering blogwalking jika koneksi internet saya pas bisa diajak kompromi :)) makasih opininya mas :)
Terimakasih mbak Indri anda sudi telah berkunjung di blog baru saya dan sekaligus pengunjung pertama blog ini pantas mendapat guines op rekor mbak:SG
BalasHapusnice info gan, cocok untuk blogger pemula seperti saya
BalasHapusIya ni mas rea ..kita juga sering kok berkomentar walaupun mengenai pertanyaan.karena sama saya juga blogger pemula.
Hapus